Sunday, November 15, 2015

Reminder untuk diriku

Mempunyai anak2 yg aktif dan sehat adalah rizky
Mempunyai suami yg sholeh adalah rizky
Mempunyai teman yg baik adalah rizky
Mempunyai ibu yg mau mendengar, mendukung, mendamaikan hati dan mendooakan adalah kekayaan
Mempunyai Abah yg selalu menyemangati dan menasehati adalah rizky
Bisa tidur nyenyak dan nyaman dimalam hari adl rizky
Bisa makan setiap hari meskipun sederhana adalah keberkahan dan rizky
Maka nikmat Tuhan manakah yg kamu dustakan??
Bahkan jika kita tak memiliki satupun diatas, tak sepatutnya bila kita tak bersyukur, krn Allah menciptakan manusia memiliki tujuan mulia entah dng kekurangan, kesusahan, kehinaan, atau bahkan dengan kelebihan harta....
Reminder untuk diriku
By ummi ayesha, alesha....

sumber : 
https://www.facebook.com/erie.rostiandari/posts/1195414080487196

Wednesday, April 17, 2013

[ilmuiseng] program nabung di masjid/mushola

beberapa hari yang lalu, di dalam perjalanan pulang dari kantor, tiba-tiba timbul sebuah ide spetakuler. bagaimana kalo setiap pergi ke masjid untuk sholat berjamaah, sekalian aja kita nabung di mesjid. gak usah banyak-banyak (klo dipikir (baru dipikir dan diterawang, belum dipraktekkan) ternyata memberatkan), cukup seratus rupiah, lima ratus rupiah, seribu rupiah ato lima ribu rupiah per kunjungan ke mesjid. per kunjungan lho, bukan per Jum'at.

mari kita lakukan hitungan sederhana
dalam satu masjid ada 100 jamaah
jamaah yang bersedia nabung 10% = 10 orang
dari sepuluh orang ada 10 % yang sholat 5 waktu = 1 orang
sisanya diasumsikan sholat di masjid 3 waktu, yang 2 waktu sholat di masjid kantor = 9 orang
berarti dalam sehari diperoleh hitungan sebagai berikut
yang aktif 5 waktu = 500x5x1 =  2.500
yang aktif 3 waktu = 500x3x9 = 13.500
total yang masuk kota masji per hari = 16.000
jika dalam sebulan dihitung 30 hari maka total = 30x16.000 = 480.000 (wow, jumlah yang luar biasa) 
dengan saldo sejumlah sekian setiap bulan, bisa untuk dana operasional masjid/mushola. umpamanya pengen mengundang Ust. Yusup Mansur pun bisa diagendakan. ato umpama untuk membeli Iqro' dan Qur'an juga bukan hal yang mustahil. secara dana sudah ada gitu lho...





hitung-hitungan pahala tidak usah ditampilkan aja. karena rawan sombong dan merasa lebih baik daripada jamaah lain yang tidak nabung. padahal sombong itu dilarang. cukuplah kita dan Allah SWT aja yang tau program nabung di masjid ini. jangan sampai ada oranglain yang tau. rawan sombong coy...

demikian ide iseng yang diperoleh dari terpaan angin di wajah kala perjalanan pulang dari kantor. segala masukan bisa disampaikan dan pasti akan diterima. tidak menerima ajakan debat apalagi ribut. capek...

semua yang benar datangnya dari Allah SWT
semua yang salah merupakan kelemahan penulis karena miskin ilmu dan dalil.

alhamdulillah
wassalam

Tuesday, May 22, 2012

Yang Sudah Terjadi, Terjadilah...

Iseng ku masuk ke akunmu. Pengen kulihat deretan pesan dari dia. Sebenernya udah dari lama kau kasih passwordmu, tapi entah kenapa hari ini aku pengen iseng membuka pesan-pesan yang menjadi percakapan antara kamu dan dia. Kubaca dari awal kalimat demi kalimat yang tersimpan otomatis di history, dan tentunya itu tidak lengkap. Hanya sepotong percakapan yang telah menjadi sebelum kita kenal dan sudah masa lalu....
Satu persatu ku sisir kalimat yang ada, seiring itu pula memerah kupingku menahan api cemburu. Engkau yang kukenal memohon, mengiba dan memanja ke dia. suatu hal yang sangat gak elo banget. Dimana posisi yang butuh adalah engkau sayang...sampai untuk panggilan yang kau pakai sekarang (mamas) pun sudah kau gunakan terlebih dahulu untuknya. Aku sedikit gak nyaman dengan hal ini dan aku jadi tambah gak nyaman ketika kau panggil aku "mamas". Aku merasa gak terima disamakan dengan dia. Dia telah melecehkan kamu sayang...bahkan ketika kau buatkan dia sebuah catatan, dan kau kirimkan firman-firman yang (sekali lagi) gak elo banget sayang...tambah merah ini kuping. Pengen aku teriakkan "JANGAN KAU PANGGIL AKU MAMAS!!!" sayang. Aku bener-bener gak nyaman. Dan aku bukan dia sayang. Sempat terpikir olehku meminta engkau mengganti panggilan ke aku dengan kata lain, asal tidak sama dengan panggilan kamu ke dia. Terus aku baca dan aku terdiam di kalimat dimana kau mengharap bisa ketemu dia. Kau yang mengharap sayang.... Mata terus menyisir dan menemukan bagian lain yang bercerita betapa kelimpungannya engkau ketika gak ada kabar dari dia atau dia gak ngebales smsmu sayang... Dan yang seru, kau dan dia sudah saling memanggil dengan panggilan mesra (yang tertangkap kupingku). Jika aku sebagai laki-lakinya, aku merasa hargaku tinggi sekali, sampai ada perempuan sempurna sepertimu berharap banyak, malah kelewat banyak sekali, sayang. Dan tak cuma satu perempuan saja yang mengharap cintanya. Padahal kau dan dia belum pernah ketemu sama sekali, baru sebatas di dunia maya, dan sudah semesra itu dan sebanyak itu engkau berharap sayang.
Kenangan tentang dia yang aku alami sendiri menyengat tajam, ketika ingat kenapa dulu engkau yang menghamba sekarang dia malah menempuh jalan yang menurutku cemen. Dia kirim pesan ke aku kalo dia pengen silaturahmi. Kalo memang dia punya niat silaturahmi, kenapa gak langsung aja ke aku, kenapa musti lewat sepupumu sayang. Pernah dia telpun, aku angkat malah langsung ditutup telponnya. Ato dia pengen silaturahmi dengamu saja sayang? Apa dia gak mandang aku? Atau dia punya niatan jelek pengen mengganggu kita? (maaf kalo jadi murni berburuk sangka)
Pada akhirnya, biarlah yang sudah terjadi, terjadilah. Aku yakin sepenuhnya kalo hatimu hanya untukku sayang. Demikian juga sebaliknya. Aku belajar untuk memaafkan keadaan yang menurutku kurang pas. Anggaplah ini adalah ujian keikhlasan. Yang terjadi, terjadilah… itu semua yang diatas hanya secuil cerita yang sudah terjadi di masa lalu. Yang pasti, sekarang marilah kita menjalani kehidupan sekarang sebaik-baiknya dan berdoa agar setiap persoalan yang timbul di masa sekarang dan yang akan datang dapat dilalui dengan baik. Baik buat kita, baik juga menurut Yang Punya Hidup. Amien.

Thursday, October 27, 2011

tafsir makna honocoroko


 
 
Originally Posted by lapenzboy View 
Post 
nambah info soal tafsir makna honocoroko, gan:


Ha ==>Hana hurip wening suci (adanya hidup adalah kehendak dari yang Maha Suci)
Na ==>Nur candra,gaib candra,warsitaning candara (pengharapan manusia hanya selalu ke
sinar Illahi)
Ca ==>Cipta wening, cipta mandulu, cipta dadi (satu arah dan tujuan pada Yang Maha
Tunggal)
Ra ==>Rasaingsun handulusih (rasa cinta sejati muncul dari cinta kasih nurani)
Ka ==>Karsaningsun memayuhayuning bawana (hasrat diarahkan untuk kesajetraan alam)
Da ==>Dumadining dzat kang tanpa winangenan (menerima hidup apa adanya)
Ta ==>Tatas, tutus, titis, titi lan wibawa (mendasar, totalitas,satu visi, ketelitian dalam
memandang hidup)
Sa ==>Sifat ingsun handulu sifatullah (membentuk kasih sayang seperti kasih Tuhan)
Wa ==>Wujud hana tan kena kinira (ilmu manusia hanya terbatas namun implikasinya bisa
tanpa batas)
La ==>Lir handaya paseban jati (mengalirkan hidup semata pada tuntunan Illahi)
Pa ==>Papan kang tanpa kiblat (Hakekat Allah yang ada disegala arah)
Dha==>Dhuwur wekasane endek wiwitane (Untuk bisa diatas tentu dimulai dari dasar)
Ja ==>Jumbuhing kawula lan Gusti (selalu berusaha menyatu -memahami kehendak Nya)
Ya ==>Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi (yakin atas titah /kodrat Illahi)
Nya==>Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diuruki (memahami kodrat kehidupan)
Ma ==>Madep mantep manembah mring Ilahi (yakin dan mantap dalam menyembah Ilahi)
Ga ==>Guru sejati sing muruki (belajar pada guru nurani)
Ba ==>Bayu sejati kang andalani (menyelaraskan diri pada gerak alam)
Tha==>Tukul saka niat (sesuatu harus dimulai tumbuh dari niatan)
Nga==>Ngracut busananing manungso (melepaskan egoisme pribadi manusia)

Filsafat Ha-Na-Ca-Ra-Ka Paku Buwana IX Filsafat ha-na-ca-ka-ra yang diungkapan Paku Buwana IX dikutip oleh Yasadipura sebagai bahan sarasehan yang diselenggarakan Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta pada tanggal, 13 Juli 1992. Judul makalah yang dibawakan Yasadipura adalah ” Basa Jawi Hing Tembe Wingking Sarta Haksara Jawi kang Mawa Tuntunan Panggalih Dalem Hingkang Sinuhun Paku Buwana IX Hing Karaton Surakarta Hadiningrat “. Dalam makalah itu dikemukakan oleh Yasadipura ( 1992 : 9 - 10 ) bahwa Paku Buwana IX memberikan ajaran ( filsafat hidup ) berdasarkan aksara ha-na-ca-ra-ka dan seterusnya,
yang dimulai dengan tembang kinanthi, sebagai berikut.
Nora kurang wulang wuruk
Tumrape wong tanah Jawi
Laku-lakune ngagesang
Lamun gelem anglakoni
Tegese aksara Jawa
Iku guru kang sejat
i
yang kalo dalam bahasa indonesia berarti :
tak kurang piwulang dan ajaran
bagi orang tanah Jawa
perilaku dalam kehidupan
jika mau menjalaninya
maknanya aksara Jawa
itu guru yang sejati
Ajaran filsafat hidup berdasarkan aksara Jawa itu sebagai berikut :
Ha-Na-Ca-Ra-Ka berarti ada ” utusan ” yakni utusan hidup, berupa nafas yang berkewajiban menyatukan jiwa dengan jasat manusia. Maksudnya ada yang mempercayakan, ada yang dipercaya dan ada yang dipercaya untuk
bekerja. Ketiga unsur itu adalah Tuhan, manusia dan kewajiban manusia ( sebagai ciptaan )
 
copy paste sepenuhnya dari http://www.kaskus.us/showthread.php?t=2535177

Tuesday, October 25, 2011

Puisi untuk Bunda [Adolf Hitler]

Denk‘ es

Wenn deine Mutter alt geworden
Und älter du geworden bist
Wenn ihr, was früher leicht und mühelos
Nunmehr zur Last geworden ist
Wenn ihre lieben, treuen Augen
Nicht mehr, wie einst, ins Leben seh‘n
Wenn ihre müd‘ gewordenen Füsse
Sie nicht mehr tragen woll‘n beim Geh‘n
Dann reiche ihr den Arm zur Stütze
Geleite sie mit froher Lust
Die Stunde kommt, da du sie weinend
Zum letzten Gang begleiten mußt

Und fragt sie dich, so gib‘ ihr Antwort
Und fragt sie wieder, sprich auch du
Und fragt sie nochmals, steh‘ ihr Rede
Nicht ungestüm, in sanfter Ruhe
Und kann sie dich nicht recht verstehen
Erklär‘ ihr alles froh bewegt
Die Stunde kommt, die bitt're Stunde
Da dich ihr Mund nach nichts mehr frägt!

-- Adolf Hitler

The Mother

"When your mother has grown older,
When her dear, faithful eyes
no longer see life as they once did,
When her feet, grown tired,
No longer want to carry her as she walks -

Then lend her your arm in support,
Escort her with happy pleasure.
The hour will come when, weeping, you
Must accompany her on her final walk.

And if she asks you something,
Then give her an answer.
And if she asks again, then speak!
And if she asks yet again, respond to her,
Not impatiently, but with gentle calm.

And if she cannot understand you properly
Explain all to her happily.
The hour will come, the bitter hour,
When her mouth asks for nothing more."

Adolf Hitler, 1923.

source:
http://forum.axishistory.com/viewtopic.php?f=23&t=131946

Tuesday, June 7, 2011

[sebuah pengakuan] maaf

maaf, sementara ini aku hanya bisa tersenyum. Kejadian-kejadian yang terjadi hari ini begitu luarbiasa. Jangankan untuk bertindak, berpikir dan membayangkan saja aku masih belum sanggup. Sebenarnya aku merasa sungguh beruntung mendapat ujian seperti ini. aku jadi tahu, masih terlalu banyak hal yang harus aku pelajari dalam menghadapi dunia ini. Dan masih banyak hal di diri ini yang harus diperbaiki. Hanya kata maaf yang aku bisa ucapkan saat ini. Dan sekali lagi, maaf...

Saturday, May 14, 2011

dasa wacana yang kita pilih untuk mengembangkan hidup yang lebih baik

  1. pertama, jangan pernah menunda sampai besok apa yang dapat anda kerjakan hari ini.
  2. kedua, jangan merepotkan orang lain dengan apa yang sebenarnya anda dapat kerjakan sendiri.
  3. ketiga, jangan gunakan uang anda sebelum anda memilikinya.
  4. keempat, jangan beli apa yang anda tidak butuhkan hanya karena harganya murah. Padahal ia akan menjadi mahal bagi anda.
  5. kelima, keangkuhan harus dibayar mahal dibanding lapar, haus dan kedinginan.
  6. keenam, kita tidak pernah menyesal karena makan terlalu sedikit.
  7. ketujuh, lupakan kesalahan-kesalahan masa lalu dan utamakan prestasi-prestasi lebih besar di masa depan.
  8. kedelapan, tunjukkan selalu muka berseri-seri dan berikan senyuman kepada setiap makhluk hidup yang anda temui.
  9. kesembilan, berikan waktu sebanyak mungkin untuk memperbaiki diri sehingga anda tidak punya waktu lagi untuk mengkritik orang lain.
  10. kesepuluh, jadilah orang yang terlalu besar untuk merasa khawatir, terlalu terhormat untuk marah-marah, terlalu kuat untuk takut dan terlalu bahagia untuk membiarkan terjadinya kekacauan.

Thomas Jefferson
via 'Merayakan Hidup yang Bukan Main', Parlindungan Marpaung